Two Heart- The Fragment of my novel



 Terlihat Marsha sangat bosan di kamarnya. Dia hanya mengutak atik handphonenya dan sesekali melirik jam yang melingkar di tangannya. Ya, mau bagaimana lagi diluar gerimis – gerimis kecil menghiasi langit dan membasahi jalan sore ini. Marsha sengaja tidak menyalakan AC kamarnya dan membiarkan jendela terbuka lebar menikmati hembusan dingin alami yang masuk memenuhi ruang kamarnya, suasana inipun membuat mata Marsha ingin sekali terpejam.


Folded Corner: From  : Aldo
Sore Sha.
Marsha, besok aku ajak nonton mau nggak? Mumpung ada film bagus.
Kalo mau besok  aku jemput jam 11 J
Suasana hening yang dingin ini pun terpecah setelah lagu Lighter milik Bruno Mars berdering dari handphone Marsha, yang menandakan ada pesan baru datang.













Marsha sangat kaget dari pesan singkat itu. Aldo yang selama ini dia rasa nggak mungkin bisa dekat denganya, Aldo yang selama ini hanya mencintai Saras, Aldo yang selama ini terlihat bagaikan sosok pangeran berkuda, sekarang tiba – tiba mengirim SMS seperti ini.

“ Hah! Ini Aldo beneran atau enggak sih? Kesambet apa dia?” Tanya Marsha dalam hati, sembari mengetik pesan balasan untuk Aldo.








Folded Corner: To  : Aldo
Nggak salah ni Do?
Kamu kesambet atau apa?
Ya, aku sih oke2 aja, tapi bayarin ya hehe:-D
Oke besok jemput aku jam 11 ;-)


Folded Corner: From   : Aldo
Haaha ya serius lah sha, oke masalah tiket aku bayarin deh.
See you tommorow ya. Inget jam 11 ya J
Folded Corner: To   : Aldo
Oke deh boss, thank ya
See you :-D
 











“ Cerita ke Disil nggak ya? Cerita aja deh, eh tapi jangan dulu ntar malah bocor ma anak – anak NS ntar, besok aja deh ceritanya.”

“ Besok pake baju apa ya? Terus pake sepatu apa sendal ya? Eh kok jadi ribet gini sih, biasanya kalo mau jalan ma Disil nggak ribet gini. Ahhh kok malah deg – deg an, apa ini ya yang namanya... ahh nggak! Nggak mungkin come on Marsha jangan Gr dulu, bisa aja Aldo lagi butuh temen curhat atau apa gitu, tapi.. ”

“Ahh tapi nggak mungkin cinta ma ketua sendiri apalagi di NS kan nggak boleh pacaran antar anggota aktif, tapi rasanya kok kayak gini?”

Marsha kembali berdeabat dengan dirinya sendiri, rasa suka bagi Marsha memang sudah terlalu mainstream, namun untuk rasa cinta baru kali ini Marsha merasakanya. Rasa yang aneh, ada senang dalam hatinya, namun ada juga rasa yang membuatnya sangat bingung.

“ Aldo? Apa aku suka ya ma Aldo? Tapi nggak mungkin lah! Nggak! Nggak! Nggak mungkin Marsha!” Kata Marsha dalam hati.

Tiba – tiba.

JEDDAAAAAR!

Suara petir membuat Marsha sangat kaget dan langsung keluar dari kamarnya.

“Mamaaaa!” Dia mencoba memanggil mama nya. Namun, saat dia tiba adi anak tangga terakhir Marsha tersadar bahwa Mama nya baru diluar kota menemani papa nya bertugas untuk beberapa hari disana.

“Loh mbak Marsha ini gimana to, Lha wong Ibu sama Bapak kan lagi ke Surabaya, lah kok malah dicariin.” Celetuk Mbok Inah saat mendengar aku memanggil mama.

“ Aah iya mbok, Marsha tadi lupa hehehe, mbok makan malam pakek apa?”

“Ooo itu sudah mbok bikinin makanan kok, udah ada di meja makan.”

“Makasih ya mbok.” Ucap Marsha dengan diiringi senyum nya yang manis.

----



Malam ini Marsha tidak bisa tidur secepat biasanya. Waktu pagi seakan sangat lama bagi Marsha.

“Huh! Pagi aja belum, apalagi nunggu jam 11 siang.” Gerutunya dalam hati.

Tiba -  tiba.

Sebuah lagu berbunyi dari handphone Marsha. Sebuah lagu jazz dari Kenny G kesukaannya. Yah, itu sempat membuatnya sedikit kaaget, karena tidak mungkin hampir jam 11 malam ada telepon masuk.

Dan ternyata....

“Aldooo! Ngapain dia telon malam – malam gini?”

“H-halo? Marsha?”

“Eh Aldo, ada apa Al? Tumben malem – malem gini telpon?” Tanyaku mencairkan suasana yang sempat beku. Tidak pernah aku lihat Aldo bicara terbata – bata seperti ini. Dan suaranya, aduh bikin melting. Lembut banget, bikin hati ini dag dig dug. Aihh.

“Nggak apapa sih, aku kira kamu belum tidur jadi aku coba nelpon kamu. Kok belum tidur Sha? Biasanya jam 9 aja udah tidur, hehehe” Katanya sambil tertawa kecil.

“Kalau kamu mau tahu aku belum tidur kenapa karena aku belum tidur soalnya aku mikirin kamu Al, mikirin buat besok. Aku harus pakek baju gimana, aku harus bertingkah gimana, aku nggak tahu.”

“Haloo,Marsha? Belum tidur kan?”

“Kok nggak kayak biasanya. Suaranya kok lembut gini sih, aiiih bikin aku melting. Tuhan boleh ya kalau aku jatuh cinta ma Aldo, bayangin kharismanya aja udah bikin hati gimana gitu, apalagi bener-bener dapetin dia.”

“Marsha, Marsha?”

“Haa i-iya, iya apa tadi? Sorry ya sorry.”

“Iya, kamu belum tidur? Biasanya jam 9 udah tidur, hehehe”

“Haaa tau dari mana? Iya nih tumben belum ngantuk. Kamu kok juga belum tidur.” Tanya Marsha berbasa – basi.

“Sama belum ngantuk juga. Aku tahu ini dari Disil sama Dika. Mereka kan lagi pendekatan gitu hehe.” Aldo bercerita dengan senangnya.

“Oo jadi biar mereka bisa ngobrol bahan obrolannya aku?”

“Nggak cuma kamu, Sha tapi aku juga. Yah, mungkin Disil belum sempat cerita ke kamu.”

Marsha dan Aldo mengobrol sampai hampir jam 12 malam, dan ini berakhir setelah suara Marsha sudah tidak terdengar oleh telinga Aldo.

“Sha? Marsha? Udah tidur ya. Ok deh good night ya have a nice dream. Mimpiin aku aja ya, aku juga pasti mimpiin kamu. Aku tutup ya telpon nya. Bye.”







Folded Corner: From  : Aldo
Udah tidur ya Sha J
Yaudah Good Night ya
Have a nice dream ;-)
Jangan lupa besok aku jemput jam 11. Oke :-D


 -----


Marsha seakan ingin sekali memutar jarum –jarum jam agar bisa lebih cepat menuju pukul 11 siang. Namun, detikan jarum jam tetaplah menjadi detikan jarum jam yang tidak akan pernah berputar lebih cepat walaupun hanya satu menit saja. Belum sampai jam 11 Marsha sudah rapi mengenakan dress ala anak muda masa kini dengan pita kecil yang bersemai di rambut panjangnya, tak ketinggalan sepatu docmart andalanya sudah terpakai di kaki jenjangnya.

Ketukan pintu rumahnya menyudahi lamunan Marsha dan terlihat Aldo telah berdiri di ambang pintu dan seakan dia menjadi rasa pemuas setelah penantian panjang Marsha.

“Hai, Sha kita jalan sekarang aja ya, aku udah beli tiket nonton buat jam 12 soalnya.”

“Oooh,  iya iya ayo.” Jawab Marsha dengan penuh keceriaan yang lebih terasa dibanding hari – hari biasanya.”

“Mama atau Papa kamu ada? Aku mau pamit soalnya. Masa’ ngajak anaknya pergi ngga pamit. Hehe”

“Mama sama Papa baru ke Rumah Sakit jenguk temenya Papa. Tapi tadi aku udah pamit kok. Jadi, tenang aja laah.”

“Ini cowok bertanggung jawab banget sih, lama – lama nggak kuat nih bisa langsung jatuh cinta nih. Aaa tapi NO NO NO marsha JUST CARE aja!!” Gerutu Marsha dalam hatinya.

“Ooo, oke lah kalo gitu.” Jawab singkat Aldo yang kemudian tak ada kata –kata yang keluar lagi.

Sepanjang perjalanan hati Marsha seperti mau copot, dan dia bingung ingin membuka obrolan seperti apa. Marsha lebih memilih diam dan menunggu Aldo untuk memulai percakapan. Namun Marsha merasa dia begitu dekat dengan Aldo dan seakan ingin perjalanan ini semakin jauh bukan semakin dekat.

Laju motor Aldo terhenti ketika mereka berpapasan dengan pria berbaju kuning, yah dia petugas parkir di Mall ini. Mereka langsung menuju lantai 4, lantai dimana mereka akan menghabiskan hampir 2 jam mereka bersama, entah dalam keheningan atau kerenyahan canda tawa. Menit demi menit berlalu, mereka tetap dalam diamnya. Film yang mereka lihat sebenarnya cukup romantis namun Marsha idak menikmati filmnya karena rasa yang mengalir di tubuhnya lebih mengalihkan perhatianya..

Mendekati endding adegan di film semakin romantis. Si pria mendekati Si wanita dan memeluknya dengan tatapan tidak ingin dipisahkan. Tiba – tiba jemari Aldo mendekap jemari kecil Marsha. Ini membuat Marsha kaget sekaligus khawatir.

“Duh, mau apa dia? Harus gimana aku?”

“Marsha,  keluar yuk, udah mau selesai ini film.” Ajak Aldo dengan suara yang lembut yang abru didengar Marsha dua kali ini.

Dengan senyumnya yang mengembang “Ayo, Al tapi makan dulu yaa, hehe” Suara Marsha semakin terlihat manja saat dia kelaparan.

Tanpa melepaskan gandengannya, mereka berjalan beriringan menuju tempat makan yang ada di foodcourt. Semakin erat Aldo menggandeng Marsha begitupun Marsha sudah merasa tidak canggung lagi terhadap Aldo. Mereka seakan lupa kalau Aldo adalah Ketua NS dan Marsha hanyalah anggota NS.

“Sha, duduk sini aja ya? Biar deket sama stand makan nya.”

“Iya, duduk mana – mana boleh. Asal jangan di eskalator duduknya. Hehe” Canda Marsha memecah keheningan sedari tadi.

“Itu kamu aja Sha, biar disamperin satpam haha.”

“Yeee, itu kamu aja. Aku kan cuma ngasih ide.”

“Gimana kalo kita berdua aja Sha, biar tambah so sweet gitu. Haha”

“Issh alay nya. Hehe”

Mereka berdua semakin akrab dan dekat. Sampai saat yang Marsha tidak pernah duga.

“Marsha, aku boleh bilang sesuatu?” Dengan menggenggam tangan Marsha Aldo, tersirat apa yang ingin dikatakan Aldo.

“Aaa, i - iya apa?” Jawab Marsha yang sedikit terbata.

“Kalo aku boleh jujur, aku sayang ma kamu. Mungkin ini terlalu cepat buat kamu. Tapi aku udah punya perasaan ini sejak setahun lalu, awal kita masuk NS. Aku – aku tahu ini mungkin nggak mungkin, tapi aku udah nggak tahan Sha, aku nggak tahan ma perasaanku sendiri.” Kata –kata Aldo bagaikan petir yang menyabar di siang bolong. Disatu sisi Marsha sangat bahagia, namun disisi lain bagaimana dengan NS.

“Marsha? Sha?”

“Aa iya – iya, aku sayang sama kamu tapi aku juga sayang sama NS. Di NS kan juga ngelarang pacaran seorganisasi. Apalagi kamu ketua, Al. Kamu panutan. Dan bukannya kamu cinta sama Saras?”

“Aku tahu, dan aku udah mikirin hal itu. Rasa sayangku lebih besar dibanding rasa takut ku terhadap peraturan itu. Dan soal Saras, dia Cuma aku jadiin pelampiasan. Biar rasaku ke kamu nggak ada yang tahu.” Keterangan Aldo membuat Marsha semakin yakin bahwa Aldo benar – benar cinta kepadanya. “ jadi, Sha I want you to be mine,”

“Yes, I’ll be yours Al. But I’m afraid.’

“everything gonna be okay, honey”

Sejak saat ini, hari – hari Marsha tidakseperti biasanya. Ada Aldo yang menemaninya. Walaupun tidak ada yang tahu tentang hubungan Marsha dan Aldo yang sebenarnya.  Hari – hari Marsha semakin berwarna, dihiasi canda dan tawa. Tatapan Aldo begitu lembut menatap Marsha seakan menyiratkan begitu dalamnya cinta Aldo.



Recent

recentposts

Random

randomposts